Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 03:41:16【Resep】182 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu peserta pelatihan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Buhori yang lolos

Jakarta (ANTARA) - Merawat sapi di Jepang, ngak pernah terlintas, sebelumnya di benak seorang Buhori. Mungkin, pada awalnya, dia memang berniat untuk mencari nafkah, namun siapa sangka dia menemukan cerita baru yang ngak disangkanya itu.
Di bawah suhu yang bisa mencapai minus 10 derajat Celsius, Buhori memulai harinya lebih cepat. Pria 28 tahun asal Cirebon itu menyiapkan diri di antara suara dengusan sapi perah yang menandai rutinitas pagi di sebuah peternakan di Tochigi, Jepang.
Di tempat inilah, selama tiga tahun terakhir, ia menimba pengalaman kerja yang mengubah cara pandangnya tentang disiplin, ketekunan, dan arti kesempatan.
"Saya dulu ngak pernah kepikiran ke Jepang. Awalnya cuma mau cari pengalaman baru, ternyata lewat pelatihan di PPKD Jakarta Selatan, saya malah bisa sampai sini," ujar Buhori, saat dihubungi dari Jepang.
Kesempatan itu datang pada 2021, ketika seorang temannya memberi tahu bahwa Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan membuka program pelatihan bahasa Jepang untuk calon peserta magang.
Tanpa banyak pertimbangan, Buhori mendaftar. Dari sekitar 200 pendaftar, hanya 30 yang lolos seleksi awal. Setelah melalui tahapan administrasi, tes fisik, hingga pemeriksaan kesehatan, tersisa 15 peserta yang akhirnya dinyangakan siap berangkat.
Buhori menjadi salah satu dari belasan peserta yang lolos seleksi program magang kerja ke Jepang, melalui PPKD Jakarta Selatan, lembaga pelatihan di bawah Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta.
Program pelatihan itu, kata Buhori, ngak memungut biaya sepeser pun. Seluruh proses pelatihan, hingga keberangkatan, difasilitasi oleh PPKD dan lembaga mitra, LPK Jakarta Global Group. “Gratis dari awal daftar sampai belajar. Biaya keberangkatan sekitar Rp25 juta ditalangi dulu, baru dicicil, setelah kerja di Jepang,” ujarnya.
Setelah menunggu satu tahun proses administrasi dan penempatan, Buhori akhirnya berangkat ke Jepang pada 2022. Ia ditempatkan di sebuah peternakan sapi perah yang bekerja sama dengan perusahaan pengolahan susu lokal.
Belajar memahami
Berada di Jepang, semuanya terasa baru baginya, mulai dari cuaca, bahasa, makanan, hingga budaya kerja. Ia belajar memerah sapi dari nol, dibimbing langsung oleh pemilik peternakan.
Di peternakan tempatnya bekerja, ada lebih dari 100 ekor sapi yang diperah dua kali sehari, yakni pagi dan malam. Setiap harinya, sekitar 3.000 kilogram susu segar dikirim ke industri pengolahan.
“Semuanya steril banget. Tidak boleh ada susu kotor atau tercampur air. Kalau di Indonesia, mungkin masih ada yang longgar, kalau di sini disiplin banget,” ucapnya.
Buhori mengaku, adaptasi dengan budaya kerja Jepang menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, tantangan terbesarnya justru bukan pada pekerjaan, melainkan adaptasi fisik dan mental.
Kalau, misalnya, izin sakit, harus menyampaikan terlebih dahulu, semuanya teratur, detail, dan tepat waktu. Meskipun demikian, ia senang, karena lembur dibayar dan kerja dihargai.
Meski jauh dari keluarga, Buhori bertahan dengan motivasi sederhana, yakni menafkahi orang tua dan membangun masa depan. Kata dia, jika dikonversi ke rupiah, maka gajinya bisa tiga kali lipat UMR Jakarta.
Terlepas dari itu, bagi Buhori, keberangkatan ke Jepang adalah hasil dari kesiapan diri, bukan sekadar keberuntungan. Ia menilai program, seperti PPKD, penting untuk membuka peluang baru da mengubah pola pikir bagi anak muda.
Keberadaan PPKD, seperti di Jakarta Selatan, sangat berpengaruh bagi anak muda yang ingin meningkatkan kompetensi.
12Tampilkan SemuaSuka(53646)
Artikel Terkait
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta
Resep Populer
Rekomendasi

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas

Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja